Kajian Dwi Mingguan: Pentingnya Niat dalam Belajar-JQH Al-Humaida UNUGIRI

Dokumentasi Kajian Dwi Mingguan – LIPPK UNUGIRI

Kontributor : Aminatus Zuhriyah

LIPPK UNUGIRI – Kajian Dwi Mingguan merupakan sebuah wadah pembelajaran dan pengetahuan untuk para anggota JQH Al-Humaida Universitas Nahdlotul Ulama Sunan Giri Bojonegoro dalam mengembangkan ilmu seputar adab maupun niat dalam belajar. Untuk menunjang kegiatan tersebut, JQH Al-Humaida mendatangkan Ustadz Totok Wijayanto sebagai pemateri pada hari Ahad, 11-9-2022 di Mushola Kampus Universitas Nahdlotul Ulama Sunan Giri Bojonegoro.

Kegiatan yang diikuti Anggota JQH tersebut diselenggarakan untuk memahami isi dan kandungan yang ada dalam kitab Tibyan karangan Imam Nawawai.

Pada kajian yang telah di lakukan kali ini, kita berkesempatan untuk memahami bagaimana pentingnya niat pada saat memulai belajar. Karena sesuai dengan hadis:

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى.

Yang artinya: “Segala amal perbuatan itu tergantung dengan niatnya, dan seseorang akan mendapatkan apa yang menjadi niatnya”.

Nah maka dari itu penting sekali kita semua menata niat kita. Kita harus berusaha memusatkan niat kita hanya di tujukan kepada Allah SWT. Apalagi ini berkaitan dengan tholabul ilmi. Ikhlas tentu sangat mempengaruhi pada kemanfaatan ilmu kita.

Namun ada yang menarik nih temen-temen, ternyata ‘Ulama tidak mengharuskan kita untuk selalu ikhlas dalam tholabul ilmi, boleh untuk menjadikan sesuatu sebagai acuan semangat untuk kita belajar. Misalnya, awal semangat belajar kita karena ingin mendapatkan seorang wanita, maka ini tidak apa-apa, karena baru awal mula kita masuk ke dalam amal kebaikan. Ini namanya hukum tahapan, lama-lama nanti akan ikhlas sendirinya jika sudah di berkahi oleh ilmu yang kita pelajari.

Bahkan seorang guru tidak boleh menolak permintaan seorang murid yang ingin belajar denganya, hanya di karenakan murid tersebut tidak ikhlas dalam niat belajarnya. Tertera dalam teks di kitab Tibyan ini, halaman 34:

قال العلماء : ولا يمتنع من تعليم أحد لكونه غير صحيح النية.

Syaikh Sufyan dan Ulama’ lainnya berkata:

فقد قال سفيان وغيره : “طلبهم للعلم نية. قالوا طلبنا العلم لغير الله، فأبى أن يكون إلا لله. معناه : كانت عاقبته أن صار لله تعالى”

Artinya : “Mereka mau belajar saja sudah bagus, dulu kami belajar awal mulanya juga seperti mereka, niat kita salah, tidak kita niatkan hanya untuk mencari Ridlo Allah, maka seiring berjalannya waktu dan bertambahnya ilmu yang kita pelajari, niat yang awalnya salah, sedikit demi sediki tertata dengan sendirinya, ini semua barokahnya ilmu”.

Jadi, tidak ada alasan ya teman-teman semua, untuk tidak beramal baik, walaupun kita tidak bisa ikhlas 100% tidak masalah, jangan takut riya’, karena salah satu tugas syaiton adalah menjadikan manusia untuk tidak jadi beramal baik karena takut riya’. Tetaplah beramal baik. lama-kelamaan insyaallah niat kita akan tertata dengan sendirinya, tentu semuanya akan di bantu oleh Allah SWT. Dan jangan lupa berdoa ya supaya kita di beri keihklasan dalam hati, ucapan dan perbuatan kita.

اللهم ارزقنا الإخلاص في القول والعمل والنية. 🤲🤲🤲

Semoga dengan adanya kajian rutinan dwi mingguan tersebut, mampu meningkatkan religius Mahasiswa khusnya anggota JQH Al-Humaida UNUGIRI.(Amina)

Leave a Reply

Pilih Bahasa »