unugiri.ac.id Bojonegoro – Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro bersama Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bojonegoro menggelar kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas (KAMSELTIBCARLANTAS) di Hall KH Hasyim Asy’ari, Gedung Rektorat Lantai 3, pada Rabu (24/4). Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan, rektorat, serta mahasiswa dari berbagai fakultas.
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Keagamaan, Dr. Nurul Huda, M.H.I., yang menyampaikan pentingnya keterlibatan kampus dalam mendukung upaya penurunan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Bojonegoro.
“Berdasarkan data dari BlokBojonegoro.com, pada tahun 2023 tercatat sebanyak 1.102 kasus laka lantas. Pada 2024 mengalami penurunan menjadi 749 kasus, namun masih tercatat 195 korban jiwa. Ini bukan angka yang bisa dianggap main-main. Kami dari pihak kampus sepenuhnya mendukung kegiatan ini, karena nyawa adalah milik Tuhan. Apa yang dilakukan Satlantas ini selaras dengan nilai-nilai syariat Islam, yaitu menjaga nyawa (hifdzun nafs),” ujar Dr. Nurul dalam sambutannya.

Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa kegiatan seperti ini tidak boleh dipandang sebelah mata. Menurutnya, edukasi lalu lintas merupakan bagian dari upaya nyata menekan angka kecelakaan, khususnya di kalangan generasi muda.
“Kalau bisa, Satlantas juga mengadakan tes praktik berkendara di area kampus, agar mahasiswa tahu bagaimana cara mengendarai dengan benar,” imbuhnya, disambut tawa hadirin.
Di akhir sambutannya, Dr. Nurul menegaskan bahwa musibah lalu lintas adalah bagian dari takdir, namun sebagai bagian dari Ahlus Sunnah wal Jama’ah, manusia tetap wajib berikhtiar mencegahnya.
Sementara itu, Kanit Kamsel Satlantas Polres Bojonegoro, IPDA Erik Kurniawan, memaparkan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas yang masih tinggi di Jawa Timur, termasuk Bojonegoro.
“Pada 2024, Jawa Timur menjadi provinsi dengan angka kematian akibat laka lantas tertinggi secara nasional. Rata-rata setiap hari, ada 16 hingga 18 orang meninggal karena kecelakaan lalu lintas,” ungkap IPDA Erik.

Ia juga menyampaikan data lokal yang mengkhawatirkan.
“Per 1 Januari hingga 24 April 2025 saja, di Bojonegoro sudah terjadi 281 kasus kecelakaan, dengan 35 korban meninggal di tempat. Itu belum termasuk yang meninggal saat dalam perawatan. Ini harus menjadi perhatian kita bersama,” tegasnya.
IPDA Erik menambahkan bahwa kecelakaan lalu lintas saat ini menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga setelah penyakit jantung dan TBC. Untuk itu, unit Kamsel secara rutin melakukan kampanye keselamatan di berbagai titik, mulai pagi hingga malam hari.
“Kami keliling, dari pagi, siang, hingga sore dengan pengeras suara. Kami terus mengampanyekan pentingnya tertib berlalu lintas, termasuk penggunaan helm, baik untuk perjalanan jauh maupun dekat,” lanjutnya.
Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan sesi inti berupa penyuluhan KAMSELTIBCARLANTAS yang disampaikan oleh Bripka Ahmad Abid dari Polres Bojonegoro. Dalam sesi ini, peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai etika berkendara, peraturan lalu lintas, serta pentingnya menjadi pelopor keselamatan. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif yang menunjukkan antusiasme mahasiswa dalam menyambut upaya Satlantas menciptakan budaya tertib lalu lintas di lingkungan kampus.