Dilansir dari Website Blokbojonegoro.com, LIPK UNUGIRI –
Masih dalam rangka kemeriahan HUT RI ke-76, Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran dan Penulisan “Griya Cendekia” UNU Sunan Giri Bojonegoro menggelar webinar literasi. Webinar (29/08/2021) dipandu oleh Rahayu Lestari Puti ini mengusung tema “Membangun Literasi Digital Usia Muda”.
Dengan tema ini, diharapkan dapat mengobarkan semangat literasi bagi kaum millenial untuk terus berjuang melawan kebodohan dan kemalasan. Workshop yang dilaksanakan secara virtual melalui Zoom Meeting dan channel YouTube UNUGIRI TV tersebut dibuka secara langsung oleh Pembina UKMP “Griya Cendekia”, Dr. Hamam Burhanuddin, M.Pd.I.
“Selamat dan sukses atas terselenggaranya webinar literasi UKMP “Griya Cendekia”. Semoga pertemuan dalam dunia maya ini dapat menghasilkan karya-karya yang bermanfaat dalam dunia nyata,” harapnya.
Narasumber yang dihadirkan pada kesempatan ini adalah Faiq Ilham Rosyadi, M.Pd. yang memaparkan alur perkembangan revolusi industri. “Saat ini kita berada dalam lingkaran revolusi industry 4.0. Segala sesuatu dapat diakses dengan mudah dan cepat melalui bantuan internet,” ungkap Narasumber yang akrab disapa Kak Faiq tersebut.
Ditambahkan, generasi muda harus mampu beradaptasi dan berinovasi untuk mengejar perkembangan teknologi yang semakin canggih. “Era digital berpotensi mengubah berbagai tatanan kehidupan, mulai dari percepatan informasi hingga menciptakan model bisnis baru,” imbuhnya.
Kak Faiq yang merupakan Kandidat Doktor di UIN Sunan Kali Jaga tersebut selanjutnya menjelaskan tentang hakikat literasi digital. Literasi digital adalah kemampuan menggunakan perangkat TIK untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan mengomunikasikan konten melalui kecakapan kognitif dan juga teknikal. Hampir dari semua individu yang hidup pada masa kini memiliki gawai, dan selalu memantau perkembangan media social, khususnya penduduk Indonesia. Namun sebaliknya, kemampuan literasi bangsa Indonesia pada PISA 2018 worldwide rangking masih sangat rendah. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan peringkat yang diraih oleh bangsa Indonesia, yaitu 71 dari 77 negara. Menurut kak Faiq, salah satu strategi untuk mengentaskan bangsa Indonesia dari keterpurukan tersebut adalah dengan menerapkan Critical Thinking Skills. Beberapa indikator yang ada didalamnya meliputi problem solving, open-mindedness, communication, analysis, dan creativity.
“Generasi muda harus aktif dalam menggali potensi diri dan berkolaborasi dalam membangun inovasi untuk menghadapi berbagai tantangan di era digitalisasi,” pungkas Rahayu. Webinar diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab, serta foto bersama. [lis]