Site icon UNUGIRI

UNUGIRI Hadiri Forum Nasional Pengembangan SDM KDKMP di Gedung Kementerian Koperasi

unugiri.ac.id Bojonegoro – Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro memberikan dukungan penuh terhadap program pemerintah terkait Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP). Hal itu dibuktikan dengan kehadiran langsung Rektor UNUGIRI, M. Jauharul Ma’arif, M.Pd.I., bersama Kepala LPPM, Dr. M. Ivan Ariful Fathoni, M.Si., dalam kegiatan Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Forum Diskusi Pengembangan SDM Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia di Auditorium Kementerian Koperasi, Jakarta Selatan, Senin (1/9/2025).

Acara ini menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang peningkatan kapasitas SDM dan pengembangan bisnis Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) yang mencapai 80.605 unit. Melalui forum ini, pemerintah mendorong keterlibatan aktif perguruan tinggi dalam mendukung akselerasi peningkatan daya saing koperasi di seluruh Indonesia.

Penandatanganan Nota Kesepahaman
Kegiatan dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa, serta laporan dari Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi, Destry Anna Sari. Selanjutnya, dilaksanakan prosesi penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Koperasi dengan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (MRPTNI), Forum Rektor Indonesia (FRI), dan Universitas Indonesia. Prosesi ini diikuti dengan arahan dari Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, yang sekaligus membuka acara.

Dalam arahannya, Menteri Koperasi menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan pengetahuan, riset, dan inovasi yang dapat memperkuat ekosistem koperasi di era persaingan global. “Koperasi tidak hanya harus bertahan, tetapi juga mampu bertransformasi menjadi pilar ekonomi yang modern. Untuk itu, sinergi dengan perguruan tinggi menjadi sangat strategis,” ujarnya.

Diskusi Panel: Peran Perguruan Tinggi
Acara dilanjutkan dengan diskusi panel yang mengangkat tema “Peran Perguruan Tinggi dalam Pengembangan SDM KDKMP.” Diskusi ini menghadirkan sejumlah narasumber, mulai dari perwakilan Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi, Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia, Forum Rektor Indonesia, hingga Universitas Indonesia.

Para narasumber menekankan perlunya integrasi program perguruan tinggi, terutama dalam aspek penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pendidikan, agar lebih menyentuh kebutuhan riil koperasi di daerah. Dengan begitu, penguatan kapasitas SDM KDKMP tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga mampu menjawab tantangan teknologi, digitalisasi, dan keberlanjutan usaha.

Kehadiran Rektor UNUGIRI, M. Jauharul Ma’arif, M.Pd.I., bersama Kepala LPPM, Dr. M. Ivan Ariful Fathoni, M.Si., dalam forum ini menjadi bukti komitmen UNUGIRI dalam mendukung agenda nasional. Melalui momentum ini, UNUGIRI juga menyampaikan bahwa kampus telah lebih dahulu menginisiasi program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang relevan dengan pengembangan KDKMP.

Kepala LPPM UNUGIRI, Dr. M. Ivan Ariful Fathoni, M.Si., dalam keterangannya menegaskan, “Sejatinya UNUGIRI sudah memulai mengintegrasikan tema KDKMP ke dalam program KKN mahasiswa. Dengan cara ini, mahasiswa tidak hanya belajar memberdayakan masyarakat desa, tetapi juga berkontribusi langsung dalam membangun koperasi yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing,” ujarnya.

Menurutnya, pengalaman mahasiswa UNUGIRI selama KKN telah memperlihatkan bagaimana koperasi dapat menjadi instrumen efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Kegiatan KKN dengan fokus pada KDKMP dianggap selaras dengan visi pemerintah dalam membangun koperasi sebagai soko guru ekonomi kerakyatan.

Forum ini ditutup dengan penegasan komitmen bersama untuk memperkuat sinergi pusat, daerah, perguruan tinggi, serta komunitas koperasi dalam mendorong pengembangan SDM KDKMP. Melalui langkah strategis ini, pemerintah optimistis koperasi dapat terus bertransformasi menjadi pilar ekonomi bangsa yang modern, inklusif, dan berkelanjutan.

Exit mobile version