unugiri.ac.id Bojonegoro – Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro bersama Universiti Islam Selangor (UIS) Malaysia menggelar Collaborative Seminar bertema “Islamic Educational Value in Modern Pedagogical Practice” di Auditorium KH. Hasyim Asy’ari, Lantai 3 Gedung Rektorat UNUGIRI, pada Rabu (6/11/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian program Student Mobility UIS Malaysia di UNUGIRI yang berlangsung sejak 27 Oktober hingga 7 November 2025.
Seminar tersebut dihadiri oleh Ketua Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) UNUGIRI, Drs. H. Saifuddin Idris, M.M., Wakil Rektor Bidang Kelembagaan, Alumni, dan Sumber Daya, Dr. H. Yogi Prana Izza, Lc., M.A., Direktur Akademik Kemahasiswaan dan Keagamaan (AKK), Ainu Zuhriyah, S.Kep.Ns., M.Pd., beserta Kepala Bidang Direktorat AKK, serta Julia Binti Madzalan dosen pendamping dari UIS Malaysia, bersama 25 mahasiswa dari berbagai program studi, dan perwakilan mahasiswa UNUGIRI.
Kegiatan Collaborative Seminar ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman tentang nilai-nilai pendidikan Islam dalam praktik pedagogi modern. Melalui kolaborasi ini, UNUGIRI dan UIS Malaysia ingin menumbuhkan semangat belajar yang tidak hanya menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter dan adab.
Meneguhkan Nilai Islam dalam Pendidikan Modern
Wakil Rektor Bidang Kelembagaan, Alumni, dan Sumber Daya, Dr. H. Yogi Prana Izza, Lc., M.A., dalam sambutannya mewakili Rektor UNUGIRI yang berhalangan hadir, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari kerja sama akademik yang saling menguatkan.
“Ini kolaborasi yang luar biasa, tidak hanya dalam satu aspek saja. Selain pertukaran budaya antara Bojonegoro dan Malaysia, kegiatan ini mempertemukan dua institusi yang sama-sama menekankan nilai Islam dalam pendidikan. Dalam proses belajar-mengajar, yang penting bukan hanya transfer pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter dan adab. Inilah nilai yang menjadi inti pendidikan Islam,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Yogi menggarisbawahi bahwa nilai/ value juga merupakan bagian penting dalam perjalanan akademik.
“Sering kali kita melihat orang yang berproses lama dalam pendidikan seolah belum mendapatkan hasil yang maksimal. Namun, justru di situlah letak maknanya, karena ilmu juga membutuhkan kesabaran. Proses panjang adalah bentuk latihan jiwa, dan kesabaran itulah yang menumbuhkan kedewasaan intelektual dan spiritual,” jelasnya.
Apresiasi dan Pengalaman Berharga
Dosen pendamping UIS Malaysia, Julia Binti Madzalan, mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari civitas academica UNUGIRI. Ia menilai, atmosfer akademik di Bojonegoro memancarkan nilai-nilai kekeluargaan dan keislaman yang kuat.
“Kehadiran kami disambut dengan sangat ramah. Saya merasa seperti di rumah sendiri karena banyak kesamaan antara Malaysia dan Indonesia, baik dari sisi budaya maupun nilai Islam yang kami junjung,” ujarnya.
Julia menjelaskan, rombongan UIS terdiri dari 25 mahasiswa dengan latar belakang program studi yang beragam: 5 mahasiswa Bahasa Inggris, 14 mahasiswa Pendidikan Islam, dan 6 mahasiswa Pendidikan Tahfidz. Ia menilai pengalaman yang diperoleh para mahasiswa UIS selama berada di UNUGIRI sangat berharga dan tidak ternilai.
“Yang tidak bisa kami hitung adalah pengalaman yang diperoleh mahasiswa kami di sini. Mereka belajar tentang budaya Indonesia, nilai kemanusiaan, serta semangat spiritualitas yang kuat di lingkungan UNUGIRI,” tambahnya.
Lebih jauh, Julia menegaskan pentingnya integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran modern.
“Terkadang, kita terlalu fokus pada penyampaian materi dan lupa membangun karakter siswa. Padahal, pendidikan Islam mengajarkan keseimbangan antara ilmu, adab, dan nilai. Bahkan dalam pembelajaran Tahfidz, kita bisa mengintegrasikan bahasa asing seperti Bahasa Inggris. Itulah bentuk pendidikan holistik yang ingin kita capai,” pungkasnya.
Kolaborasi dan Harapan Keberlanjutan
Ketua BPP UNUGIRI, Drs. H. Saifuddin Idris, M.M., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap terlaksananya seminar bertaraf internasional ini. Menurutnya, kegiatan ini menjadi wujud nyata dari misi UNUGIRI untuk memperkuat kerja sama internasional.
“Ini capaian luar biasa dengan terselenggaranya kegiatan kolaboratif seperti ini. Nilai-nilai Islam tetap menjadi fondasi dalam pendidikan modern. Pendidikan Islam memiliki tiga tujuan utama: transfer pengetahuan, keterampilan, dan karakter. Ketiganya harus berjalan seimbang agar menghasilkan lulusan yang unggul dan berakhlak,” tegasnya.
Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berperan dalam menyukseskan kegiatan ini, sekaligus menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dalam penyelenggaraan.
“Ini kegiatan bertaraf internasional. Kami dari BPP menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang luar biasa ini. Jika dalam kunjungan ini ada kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami sudah berupaya memberikan yang terbaik, namun tentu masih ada hal yang perlu diperbaiki. Semoga kolaborasi ini terus berlanjut untuk meningkatkan mutu kampus kita masing-masing,” pungkasnya.
Kolaborasi antara UNUGIRI dan Universiti Islam Selangor (UIS) Malaysia ini diharapkan tidak berhenti pada kegiatan seminar saja. Ke depan, kedua kampus akan terus memperluas kerja sama dalam berbagai bidang, seperti riset bersama, publikasi ilmiah, serta pertukaran dosen dan mahasiswa. Melalui langkah ini, UNUGIRI dan UIS berkomitmen untuk terus memperkuat pendidikan Islam yang relevan dengan perkembangan zaman, namun tetap berpijak pada nilai dan karakter keislaman.
