Site icon UNUGIRI

Tepis Kata Menyerah, Dua Mahasiswi UNUGIRI Antarkan Grobogan Juara II Rugby Porprov Jateng

FOTO BERSAMA-Mahasiswi PJKR UNUGIRI, Wahyu Al Mukaromah (tiga dari kanan) dan Ayu Fitria (empat dari kiri) abadikan moment bersama tim antarkan Kabupaten Grobogan Juara II Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XVI Jateng 2023, di Pati Raya, baru-baru ini. (grafis-rohim)

unugiri.ac.id, BOJONEGORO-Mengharumkan nama Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya ikut menjadi tim cabang olahraga Rugby, Wahyu Al Mukaromah dan Ayu Fitria, mahasiswi Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) mampu menghantarkan Kabupaten Grobogan Juara II Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XVI Jateng 2023, yang diadakan oleh Persatuan Rugby Union Indonesia (PRUI) di Pati Raya.

Sebagai bagian dari tim yang berhasil membawa Grobogan Juara II Cabor Rugby, Wahyu yang merupakan mahasiswa PJKR UNUGIRI mengaku bangga dengan hasil yang diraih. Meskipun iya dan timnya, sempat ada hal kecil yang kurang menyenangkan dari lawan.

“Meski kami (agak tidak diperhitungkan, red), oleh lawan, justru semangat dan solidaritas kamis luar biasa,” tegasnya.

Mahasiswi yang akrab disapa Wahyu tersebut menceritakan, bahwa persiapan ikut menyumbangkan kejuaraan tersebut tidaklah singkat. Bukan hanya sebulan, dua bulan saja waktu latihannya. Tetapi, butuh waktu 10 bulan latihan sebelum akhirnya bertanding di kejuaraan Rugby tersebut.

“Waktu kami lolos Porprov, kami hampir 10 bulan melakukan latihan. Mulai dari Oktober 2022 sampai dengan Agustus 2023 kemarin,” ucapnya.

Mahasiswi yang memang hobi olahraga Rugby dan Futsal juga menambahkan, bila dia belum menargetkan untuk mendapat prestasi ditiap semesternya. Akan tetapi, setiap diadakannya kejuaraan harus mendapatkannya. Hal itu lantaran jarangnya event di Cabor Rugby.

“Kalau target belum ada. Tapi, kalau sekali ada event saya harus dapat karena Rugby jarang event-nya dan langsung di tingkat tinggi bila ada,” imbuhnya.

Tragedi Latihan

Dalam perjalanannya meraih juara, mahasiswi yang lahir 8 Maret 2003 tersebut, mengalami banyak cobaan yang bertubi-tubi. Baik saat sesi latihan, maupun pada pertandingan.

Secara detail, Wahyu menjelaskan, setelah dirinya mendapatkan medali emas pra-Porprov dan timnya lolos ke Porprov timnya melakukan latihan selama hampir 10 bulan, saat latihan pada minggu kedua itulah kepala bagian kanannya terbentur tanah sebanyak empat kali saat latihan teknik tackle.

Atas kejadian itu, iya pun harus dilarikan ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan dengan hasil ditemukan kebocoran pada bagian otak sebelah kanannya. Kejadian tersebut, membuat dirinya tidak bisa mengikuti latihan dan harus istirahat total selama sepekan. Hal itu pun sempat membuatnya down.

Kendala yang dialami, tidak berhenti disesi latihan saja. Setelah dirinya rehat selama sepekan penuh, iya mulai bangkit lagi mempersiapkan fisiknya untuk bertanding di Porprov. Hanya saja, setelah dirinya dinyatakan boleh ikut serta dalam Porprov, masalah baru mulai bermunculan. Yakni, pada pertandingan pertama ia mengalami datang bulan hari pertama, nyeri pada bagian perut hingga punggungnya.

“Saya terkejut, tiba-tiba datang bulan hari pertama. Sakit dari mulai perut hingga punggung,” ungkapnya.

Belum cukup itu saja. Sebab, terdapat ujian yang dialaminya awal pertandingan. Pada laga final Porprov, kepala bagian kanan Wahyu yang sebelumnya cedera terbentur bola Rugby, sehingga membuatnya harus berhenti hingga sempat dilarikan ke rumah sakit Kabupaten Rembang.

“Di final, ternyata Allah memberi ujian, kepala saya yang terbentur bola membuat saya dilarikan ke rumah sakit,” ucapnya.

Meski bagitu, ujian yang dialaminya baik saat latihan, pertandingan, masih belum menyurutkan semangatnya untuk terus mengikuti pertandingan-pertandingan berikutnya. Itu karena, dirinya selalu mendapatkan dukungan dari orang tua yang memberi kepercayaan tinggi meski mengetahui bila ada kejadian yang menimpa dirinya.

“Setelah pulang tanding, sayacerita kepada bapak dan ibu kejadian selama berlaga di Porprov. Alhamdulillah, beliau masih mengijinkan saya,” tuturnya.

Mahasiswa semester 5 tersebut juga memberikan kiat-kiat agar mahasiswa tetap semangat mengejar impian dibidangnya masing-masing, khususnya olahraga, yakni dengan menyukai dahulu bidang yang sedang ditekuni dan mengidolakan seseorang yang ada di cabang olahraga yang sedang ditekuni.

Iya juga menambahkan, jika mengalami kegagalan sebanyak apa pun kita harus tetap bangkit. Ketika sudah berhasil meraih prestasi pun, tidak boleh ada sedikit kelengahan dan bermalas-malasan. Itu karena, mengolah fisik tidak cukup hanya dengan latihan satu atau dua bulan saja.

“Jika kita gagal tujuh kali, kita harus bangkit delapan kali. Jika mendapat juara pun jangan pernah berhenti. Karena, akan ada hal baik yang menanti kita ke depannya,” pesannya.

Hal senada juga diceritakan oleh Ayu Fitria, bila dia selain berlatih mandiri selama dua bulan di rumah, juga melakukan pemusatan latihan di kampus Surabaya selama sebulan.

Kala latihan di kampus Surabaya tersebut, Ayu panggilan akrab Ayu Fitria, sempat pontang-panting perjalanan Bojonegoro-Surabaya. Karena, selain menjadi petugas sensus pertanian di desanya, dia juga tengah ikut KKN.

“Jadi, fokus terbagi dan capek perjalan Bojonegoro-Surabaya,” jelasnya.

Terhadap jeri payah dan semangat tersebut, Kaprodi PJKR UNUGIRI, Hilmy Aliriad, menyampaikan selamat kepada Wahyu dan Ayu, ikut mewakili Kabupaten Grobogan meraih Juara II Cabang Rugby pada Porprov Jateng.

Hilmy menambah, bila keberhasilan yang diraih tidak terlepas dari kegigihan dan kerja keras dalam berlatih. Sehingga, bisa memberi hasil yang maksimal. Karenanya, iya meminta, membawa nama Prodi PJKR untuk semangat berprestasi di manapun.

“Kepakkan sayap dan kejar prestasi bersama PJKR UNUGIRI,” pintanya. (*)

Teks: Krisna Wahyu Nugraha (Tim Media dan Informasi UNUGIRI)
Editor: Usman Roin

Exit mobile version