Site icon UNUGIRI

Rektorat UNUGIRI Pimpin Evaluasi KKN Pintar dan Cerdas 2025

unugiri.ac.id Bojonegoro – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro menggelar Rapat Evaluasi Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian Inovatif Nasional Terintegrasi dengan Aswaja dan Representasi Kampus Berdampak (PINTAR) dan Community Empowerment and Resource Development of Society (CERDAS) Tahun 2025 pada Selasa (18/11).

Kegiatan ini dipimpin oleh jajaran Rektorat melalui kehadiran Wakil Rektor, yakni Dr. Nurul Huda, M.H.I., Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Keagamaan, serta Dr. Hj. Ifa Khoiria Ningrum, S.E., M.M., Wakil Rektor Bidang Umum, Keuangan, dan Teknologi, yang mewakili Rektor UNUGIRI dalam memberikan arahan sekaligus membuka jalannya evaluasi. Kegiatan yang diselenggarakan oleh LPPM UNUGIRI ini juga diikuti oleh seluruh panitia pelaksana sebagai bagian dari penutup rangkaian KKN tahun ini.

Evaluasi Menyeluruh untuk Penguatan Program KKN

Rapat evaluasi ini bertujuan menilai efektivitas pelaksanaan KKN yang berlangsung pada 2025, baik KKN Pintar yang dilaksanakan di dalam negeri maupun KKN Cerdas yang ditempatkan di luar negeri. Tahun ini, UNUGIRI juga terlibat dalam kolaborasi KKN bersama beberapa perguruan tinggi lain, baik negeri maupun swasta.

Adapun fokus utama KKN Pintar tahun ini adalah pengembangan Koperasi Desa Merah Putih, yang menjadi titik penguatan pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis kemandirian desa. Selain itu, mahasiswa melakukan pendampingan pendidikan, digitalisasi desa, literasi kesehatan, serta penguatan organisasi berbasis desa

Pesan Wakil Rektor AKK

Dalam sesi penyampaian evaluasi, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Keagamaan, Dr. Nurul Huda, M.H.I., memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan KKN tahun ini sekaligus menegaskan perlunya peningkatan kualitas program di masa mendatang.

Dalam paparannya, Dr. Nurul menyinggung dinamika pelaksanaan KKN yang tahun ini berlangsung bersamaan dengan beberapa perguruan tinggi lain di lokasi yang berdekatan. Kondisi tersebut menciptakan interaksi secara alami antar mahasiswa.

“KKN kemarin tidak berjalan sendiri. Kita berkolaborasi dengan beberapa kampus sehingga ada proses berbagi pengalaman dan perspektif. Ini penting, karena mahasiswa belajar banyak dari interaksi lintas kampus dan lintas wilayah,” ujarnya.

Beliau juga menekankan bahwa seluruh kegiatan KKN harus selaras dengan indikator Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam aspek pengabdian masyarakat dan penelitian.

“Bahwa setiap aktivitas kampus saat ini perlu diarahkan pada pencapaian indikator SDGs, termasuk pelaksanaan KKN. Setiap program diharapkan memiliki luaran yang jelas, terukur, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Dengan demikian, KKN tidak hanya menjadi agenda rutin, tetapi benar-benar menghadirkan kontribusi yang relevan dan berkelanjutan untuk pembangunan,” tegasnya.

Selain itu, Dr. Nurul menaruh perhatian khusus pada program KKN Cerdas yang ditempatkan di luar negeri. Menurutnya, program ini merupakan salah satu keunggulan UNUGIRI yang harus terus diperkuat.

“KKN Cerdas adalah Langkah strategis bagi UNUGIRI. Tahun ini mahasiswa mendapatkan pengalaman internasional yang sangat berharga. Ke depan, program ini harus diperluas, kemitraannya diperkuat, dan kualitas pembimbingannya ditingkatkan. Mahasiswa kita harus mampu memahami konteks global, bukan hanya lokal,” tambahnya.

LPPM Apresiasi Kinerja Panitia dan Tekankan Keberlanjutan Program

Kepala LPPM UNUGIRI, Dr. M. Ivan Ariful Fathoni, M.Si., turut memberikan apresiasi kepada seluruh panitia, dosen pembimbing, dan mahasiswa yang terlibat dalam penyelenggaraan KKN 2025.

Ia menilai bahwa pelaksanaan tahun ini berjalan baik, efektif, dan menunjukkan kekompakan tim.

“Panitia tahun ini bekerja sangat kompak dan solid. Koordinasi berjalan lancar, sehingga program KKN bisa terlaksana dengan baik di berbagai wilayah,” ujarnya.

Dr. Ivan juga menyoroti pentingnya keberlanjutan program, terutama pada sektor pemberdayaan ekonomi melalui Koperasi Desa Merah Putih.

“Tema koperasi desa yang kita dorong bersama sangat relevan dan memiliki potensi jangka panjang. Kita berharap desa-desa mitra tetap mendapatkan pendampingan lanjutan sehingga dampaknya tidak berhenti saat mahasiswa selesai KKN,” pungkasnya.

Exit mobile version