unugiri.ac.id Bojonegoro – Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro menyelenggarakan Workshop Metode Baca Al-Qur’an An-Nahdliyah pada Kamis–Jumat, 22–23 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kualitas dan kompetensi mahasiswa dalam penguasaan metode membaca Al-Qur’an yang berbasis tradisi Nahdlatul Ulama.
Workshop berlangsung di Auditorium Hasyim Asy’ari, Lantai 3 Gedung Rektorat Unugiri, dan diikuti oleh sebanyak 280 mahasiswa semester 6 angkatan 2022. Para peserta mengikuti kegiatan ini sebagai bagian dari pembekalan akademik dan profesional untuk mendukung kesiapan mereka menjadi pendidik agama yang mumpuni di tengah masyarakat.
Komitmen Penguatan Kompetensi Mahasiswa
Workshop ini merupakan bagian dari upaya Prodi PAI untuk memastikan lulusannya memiliki kompetensi khusus dalam membaca dan mengajarkan Al-Qur’an dengan metode khas An-Nahdliyah. Dalam sambutannya, Rektor Unugiri, M. Jauharul Ma’arif, menekankan bahwa kemampuan membaca dan mengajarkan Al-Qur’an adalah bekal penting bagi mahasiswa PAI yang nantinya akan terjun ke masyarakat sebagai pendidik agama.
“Lewat kegiatan ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya fasih membaca Al-Qur’an secara tartil, tetapi juga memiliki sertifikasi resmi untuk mengajarkannya dengan metode An-Nahdliyah,” tegas Rektor dalam sambutanya.
Beliau pun menyampaikan apresiasi kepada segenap jajaran Prodi PAI Fakultas Tarbiyah atas terselenggaranya workshop yang dianggap sangat bermanfaat ini. Sertifikat atau ijazah yang diperoleh mahasiswa dari pelatihan ini diharapkan menjadi nilai tambah yang signifikan dalam dunia profesional, terutama di bidang pendidikan agama Islam.
Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam, Su’udin Aziz, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa workshop ini sebenarnya dirancang untuk dilaksanakan selama empat hari. Namun karena berbagai pertimbangan teknis, jadwal dipadatkan menjadi dua hari tanpa mengurangi substansi materi.
“Kami mohon maaf kepada para peserta karena waktu pelaksanaan harus dipersingkat menjadi dua hari. Meski demikian, kami tetap mengupayakan agar seluruh materi tetap tersampaikan secara utuh, komprehensif, dan tetap menjaga kualitas proses pelatihan,” ujarnya.
Beliau juga mengimbau seluruh mahasiswa peserta agar mengikuti rangkaian acara dengan tertib dan kooperatif. Hal ini menurutnya penting agar tujuan dari workshop benar-benar tercapai dan tidak hanya menjadi kegiatan seremonial semata.
Pembukaan Resmi oleh Pimpinan Fakultas
Pembukaan acara secara resmi dilakukan oleh Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah, Muhammad Romadlon Habibullah, yang hadir mewakili Dekan. Dalam suasana khidmat, ia mengajak seluruh hadirin untuk membuka kegiatan dengan membaca Surah Al-Fatihah bersama-sama.
“Dengan membaca Ummul Kitab, mari kita buka kegiatan Workshop An-Nahdliyah Prodi PAI tahun 2025 ini. Al-Fatihah,” ujarnya.
Selain Wakil Dekan, turut hadir pula sejumlah pejabat fakultas lainnya, seperti Kaprodi PGMI dan Kaprodi PIAUD, yang memberikan dukungan moril terhadap suksesnya kegiatan tahunan tersebut.
Didukung oleh Tim Profesional dari Mabin
Workshop metode An-Nahdliyah ini merupakan penyelenggaraan yang ke-9 sejak pertama kali digelar tahun 2016. Sebagaimana tradisi sebelumnya, pelatihan ini dibimbing langsung oleh Tim Tutor Majelis Binaan (Mabin) An-Nahdliyah Kabupaten Bojonegoro yang dikenal berpengalaman dalam metode pengajaran baca Al-Qur’an khas Nahdlatul Ulama.
Para tutor dari Mabin tidak hanya membekali mahasiswa secara teori, tetapi juga memberikan praktik langsung serta simulasi mengajar yang aplikatif. Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa setiap peserta benar-benar mampu menerapkan metode tersebut secara mandiri setelah lulus nanti.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan lulusan Prodi PAI tidak hanya menguasai teori pendidikan Islam, tetapi juga memiliki kemampuan praktis dalam mendidik masyarakat, khususnya dalam pembelajaran Al-Qur’an. Sertifikasi metode An-Nahdliyah yang diperoleh pun menjadi pengakuan formal atas kapabilitas mereka dalam mengajar Al-Qur’an sesuai tradisi keilmuan Nahdlatul Ulama.