Pengirim: Fadhilatun Ni’mah
Dilansir dari blokBojonegoro.com, LIPK UNU Sunan Giri- Assesment Kompotensi Minimum (AKM) yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Nahdlotul Ulama (UNU) Sunan Giri Bojonegoro secara Daring melalui Zoom meeting, Kamis (25/11/2021).
Webinar Nasional ini bertajuk, “Ayo lebih dekat mengenal AKM (Literasi dan Numerasi)”. Webinar yang dikhususkan bagi mahasiswa Prodi PGMI ini sebagai bentuk fasilitas pengembangan kreatifitas sebelum terjun langsung. Kegiatan ini pula dirangkai dengan launching Mars PGMI UNU Sunan Giri.
Mars PGMI merupakan lagu pertama yang launching dan menjadi garda terdepan dari Prodi-Prodi lain. Lagu ini diciptakan oleh saudara Bahrun Nada yang bertempat tinggal di Surabaya. Lirik yang termuat dalam Mars tersebut merupakan gambaran sekaligus cita-cita bagi Prodi PGMI sendiri.
“Acara ini dilakukan sebagai bentuk persembahan hari guru dan juga untuk upgrading mahasiswa PGMI ditengah isu pendidikan yang carut marut. Kami menimbang begitu penting AKM bagi pendidikan, oleh karena itu kami mengangkat webinar nasional AKM ini,” tutur ketua Prodi PGMI M. Romadlon Habibullah, M.Pd.I.
Memasuki acara puncak yaitu, launching sekaligus pelaksanaan webinar AKM. Launching Mars PGMI ini berjalan sangat meriah, yang dibuka langsung oleh Rektor UNU Sunan Giri Bojonegoro, K. M. Jauharul Ma’arif, M.Pd.I., webinar nasional pengenalan lebih dekat AKM dibawakan langsung oleh para pakarnya yaitu, Dr. H. M. Musfiqon. M.Pd., dan pemateri kedua Dr. Ahmad Manshur, M.A.
“Semoga kegiatan ini mampu menjadi bekal untuk pengembangan kreatifitas dalam hal literasi dan Numerasi, serta Launching Mars PGMI ini merupakan harapan bagi mahasiswa PGMI ke depannya,” kata Rektor UNU Sunan Giri Bojonegoro, K. M. Jauharul Ma’arif, M.Pd.I.
Musfiqon memaparkan bahwasanya, Masuknya arus global ini berarti kita harus siap menjadi world class. Oleh karena itu guru Indonesia harus menyiapkan International Competition, Learning culture. Merdeka belajar mengarahkan guru untuk memiliki kreatifitas dan peserta didik meresponsnya dengan beraktivitas.
“Guru dituntut untuk semangat, dengan menjadi guru itu harus cepat tanggap atau fast Learner karena perkembangan dari suatu kebijakan dan sistem pembelajaran cepat terjadi akselerasi, yang harus kita sikapi cepat dengan melakukan adaptasi,” kata Musfiqon.
Penulis adalah anggota Lembaga Informasi dan Pengembangan Kampus (LIPK) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sunan Giri Bojonegoro.