unugiri.ac.id, BOJONEGORO – Kala problem stunting menjadi iso lokal dan nasional, justru ada produk wirausaha unik yang dilahirkan mahasiswi Prodi PAI Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri bernama Navi: Es Krim Anti Stunting.
Nanik Wijayanti selaku penggagas nama usaha menceritakan, bila Navi Es Krim Anti Stunting sendiri memiliki dua pemaknaan “Navi” singkatan dari Nanik dan Alvi. Sedangkan “Anti Stunting-nya”, itu karena saat itu stunting masih menjadi problem yang lagi viral.
Lebih lanjut, Nanik panggilan akrab Nanik Wijayanti menyampaikan, bila Navi: Es Krim anti Stunting sejak dibuat awal Agustus tahun lalu yang baru offline dalam strategi penjualan.
“Saat ini baru offline saja penjualannya,” ungkapnya.
Terkait tempat jualan, Nanik yang berasal dari Desa Selogabus Rt 3 Rw 2, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban menjelaskan, karena belum memiliki kios mandiri, Navi: Es Krim Anti Stunting saat ini masih dijual pada toko klontong, sekolah, serta di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dekat rumah.
“Karena, belum punya kios, es krimnya baru dijual di rumah, sekolah dan TPQ,” imbuhnya.
BACA JUGA: Zila, Mahasiswi Prodi BK Unugiri Sukses Produksi Minuman Jahe-Susu Merk Milky Ginger
Secara gamblang Nanik menyampaikan, bila Navi: Es Krim Anti Stunting berbahan dasar susu, gula, dan buah-buahan tersebut diproduksi tiga sampai tujuh hari sekali.
“Tergantung es krimnya habis dalam berapa hari, baru kemudian produksi,” ucapnya.
Diakhir wawancara, mahasiswi Prodi PAI yang kini menginjak semester enam serta penerima hibah wirausaha Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Tahun 2022 menyebut, bila Navi: Es Krim Anti Stunting yang dibuatnya memilik varian rasa mulai dari alpukat, cokelat vanila, naga merah, pisang dan mangga dengan harga per-cup Rp. 2.000.
“Per-cupnya saya jual Rp. 2.000,” tuturnya.
Dihubungi terpisah, Kabid Karir, Kewirausahaan dan Alumni Unugiri Miftahul Mufid, M.Pd.I. menyampaikan, bila Navi: Es Krim Anti Stunting yang dibuat nikmat dan menyehatkan. Terlebih, bahannya dari buah asli serta memiliki ide dasar bagus mengintegrasikan usaha dan dunia kesehatan.
“Ke depannya, semoga muncul ide-ide baru integrasi usaha dengan kesehatan,” pintanya.
Senada dengan Mufid, Su’udin Aziz, S.Pd.I., M.Ag., merasa excited saat mendengar mahasiswa Prodi PAI Unugiri memiliki prestasi serta punya motivasi tinggi berwirausaha. Sehingga, bisa ditiru mahasiswa lainnya.
“Semoga apa yang dilakukan Nanik, menginspirasi mahasiswai PAI lain terus menorehkan prestasi dan mengharumkan PAI Unugiri,” ucapnya. (*)
Teks: Usman Roin
Publisis: Siti Novi Mudayani