unugiri.ac.id Bojonegoro – Menyusul pelaksanaan Training of Trainers (ToT) untuk Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), serta Pendidikan dan Pelatihan (PENLAT) oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro kembali menggelar kegiatan Pembekalan Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2025, pada Selasa, 15 Juli 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid, luring di lantai 3 Gedung Rektorat UNUGIRI serta daring melalui Zoom Meeting dan Live Straming YouTube, diikuti oleh seluruh mahasiswa peserta KKN serta para dosen pembimbing.
Dalam sambutannya, Rektor UNUGIRI, M. Jauharul Ma’arif, M.Pd.I., menekankan pentingnya keterlibatan aktif mahasiswa dalam proses pemberdayaan masyarakat. Ia mengajak seluruh peserta KKN untuk menjadikan program ini sebagai sarana aktualisasi ilmu dan kontribusi sosial.
“KKN bukan sekadar kewajiban akademik, tetapi menjadi wujud nyata dari komitmen UNUGIRI dalam menjawab tantangan sosial dan ekonomi masyarakat. Mahasiswa harus mampu hadir sebagai katalis perubahan yang membumi dan solutif,” ujar Rektor.
Rektor juga menyampaikan bahwa UNUGIRI terus mendorong sinergi dengan gerakan koperasi nasional, termasuk Koperasi Merah Putih, sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan ekonomi berbasis kerakyatan.
“Koperasi merupakan soko guru perekonomian nasional yang harus dimaksimalkan. Melalui KKN, mahasiswa dapat turut serta memperkuat eksistensi koperasi sebagai bagian dari solusi pembangunan ekonomi lokal,” tegasnya.
Kegiatan pembekalan ini merupakan lanjutan dari proses persiapan pelaksanaan KKN Pintar UNUGIRI 2025. Sebelumnya, pada 3 Juli 2025, telah digelar ToT untuk para DPL yang bertugas mendampingi mahasiswa selama menjalankan pengabdian di desa-desa.
Dalam sesi wawancara dengan Tim Media dan Publikasi, Kepala LPPM UNUGIRI, Dr. M. Ivan Ariful Fathoni, M.Si., menjelaskan bahwa KKN 2025 mengusung pendekatan berbasis data dan kebutuhan lokal. Mahasiswa dituntut untuk melakukan pemetaan potensi desa, menyusun program kerja yang terukur, dan melaporkan hasil kegiatan secara digital melalui sistem informasi manajemen LPPM.
“Mahasiswa tidak hanya datang ke desa untuk menjalankan program, tetapi juga harus menjadi bagian dari solusi. Output-nya harus konkret dan berdampak, selaras dengan semangat Dikti Berdampak dari Kemdiktiristek,” ujarnya.
Dalam kegiatan pembekalan tersebut, turut hadir sejumlah pemateri yang memberikan wawasan penting bagi mahasiswa sebelum diterjunkan ke lapangan. Machmuddin dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bojonegoro menyampaikan materi mengenai peran strategis mahasiswa dalam mendukung pembangunan desa berbasis partisipatif. Kemudian, H. Agus Sholahuddin Shidiq, M.H.I. membekali peserta dengan pemahaman keaswajaan sebagai dasar etika pengabdian di tengah masyarakat. Sementara itu, Miftahul Mufid, M.Pd.I. dari LPPM UNUGIRI menjelaskan teknis pelaksanaan KKN 2025, mulai dari alur administrasi, pembentukan program kerja, hingga pelaporan berbasis digital.
KKN Pintar UNUGIRI 2025 dijadwalkan akan berlangsung selama satu bulan (22 Juli – 21 Agustus 2025) di lima puluh delapan desa yang tersebar di lima kabupaten, yakni Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Ngawi, dan Blora. Seluruh peserta KKN akan diterjunkan untuk menjalankan program berbasis potensi lokal dan kebutuhan masyarakat, dengan pendampingan langsung dari dosen pembimbing. Selain itu, sebagai bentuk perluasan jangkauan pengabdian dan komitmen internasionalisasi kampus, UNUGIRI juga merancang pelaksanaan KKN Internasional di Malaysia dan Thailand. Program ini diharapkan memberikan pengalaman lintas budaya kepada mahasiswa, memperkuat jejaring kerja sama global, serta menjadi sarana diplomasi akademik dan budaya. Mahasiswa akan berinteraksi langsung dengan komunitas lokal dan institusi mitra di kedua negara, dengan fokus pada isu-isu seperti pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan promosi kebudayaan Indonesia di tingkat global.
