Site icon UNUGIRI

Halalbihalal Civitas Akademika Unugiri, Wakil Rektor II Beri Pelajaran Cinta

TAUSIYAH-Wakil Rektor II Unugiri Dr. H. Yogi Prana Izza, Lc. M.A., beri ceramah pada Halalbihalal Civitas Akademika Unugiri, Rabu (10/5/2023), di Hall Hasyim Asy’ari Lt. 3 Gedung Rektorat. (foto.abid)

unugiri.ac.id, BOJONEGOROCinta tidak harus memiliki. Itulah statement pembuka yang disampaikan Wakil Rektor (Warek) II Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Dr. H. Yogi Prana Izza, Lc. M.A., saat mengisi tausiyah kegiatan Halalbihalal Civitas Akademika Unugiri, Rabu (10/5/2023), di Hall Hasyim Asy’ari Lt. 3 Gedung Rektorat.

Ustaz Yogi panggilan akrab Yogi Prana Izza, dalam tausiyahnya tidak sekadar bercerita kisah cinta yang dicerminkan pimpinan rektorat, tetapi juga mencontohkan cinta yang diberikan para ulama salaf. Salah satunya, kisah sufi Jalaluddin Rumi tentang analogi bunga mawar yang memiliki duri. Dirinya mengatakan, bila hal itu adalah bukti untuk menumbuhkan rasa cinta yang terkadang juga membutuhkan pengorbanan.

“Yang namanya bunga mawar kenapa harus ada durinya? Saya baru paham dari cara pandangnya tokoh sufi Jalaluddin Rumi, yakni ada duri dahulu, baru tumbuhlah bunga mawarnya. Jadi, berjuang terlebih dahulu, baru tumbuhlah cinta. Begitulah konsep cinta menurut Rumi,” paparnya.

Selain tokoh Rumi, Ustaz Yogi juga memberikan contoh tokoh lain tentang bagaimana caranya untuk terus mencintai, dan melatih hati agar tetap istikamah tetap mencintai. Beliau menceritakan tokoh Syaikh Hatim al-Ashom, di mana Syaikh mempunyai guru Syaqiq al-Balkhi.

Dalam penjelasannya, Ustaz Yogi memaparkan bila Syaikh Hatim al-Ashom belajar kepada gurunya selama 33 tahun. Kemudian dirinya ditanya oleh gurunya; “Sejak kapan kamu itu menemani saya?” Dijawablah 33 tahun. Lalu dia ditanya lagi. “Apa masalah yang kamu dapatkan selama 33 tahun?” Kemudia dia menjawab: “Ada 8 masalah”.

Pada masalah yang keenam, Syaikh Hatim al-Ashom mengatakan; “Saya melihat masing-masing manusia itu saling berdebat dan saling bunuh membunuh”. Akhirnya Syaikh Hatim al-Ashom kembali kepada firman Allah Swt, “Sesungguhnya setan itu musuhmu, maka ambillah setan itu sebagai musuh”. Kemudian dirinya menjadikan setan itu satu-satunya musuh, dan dirinya berusaha untuk selalu berhati-hati pada setan.

“Berangkat dari kisah tersebut, Syaikh Hatim al-Ashom meninggalkan permusuhan dari semua makhluk kecuali satu, yakni setan,” ucapnya.

BACA JUGA: Cakep, Halalbihalal Unugiri Meriah Dibuka dengan Pantun

Secara gamblang, Ustadz Yogi memberi pesan, seandainya kemudian yang dijadikan musuh itu hanya setan saja, bukan makhluk selainnya, tentu hal itu akan sangat luar biasa sekali. Apalagi, bila kemudian bisa naik kepada derajat tokoh sufi perempuan Robi’ah al-Adawiah, pasti lebih luar biasa lagi. Karena Robi’ah menganggap, setan juga memberikan manfaat.

Menutup tausyiah, Ustaz Yogi yang juga Ketua PC ISNU Bojonegoro memberi penjelasan sederhana mengenai cinta berdasarkan kisah di atas. Beliau mengibaratkan, air yang dimasukkan ke dalam gelas kecil, kemudian dimasukkan satu garam sendok, tentu rasanya asin sekali. Beliaupun memberikan tambahan penjelasan bahwa untuk menjadikan tidak asin, caranya dengan melebarkan tempat minumnya, kemudian tambahkan air dengan banyak. Hal itu bertujuan menghilangkan rasa asin tersebut.

“Cara sederhana melatih mencintai sebagaimana contoh di atas adalah, ibarat air yang dimasukkan ke dalam gelas kecil dan diberi satu sendok garam. Kalau diminum rasanya pasti asin sekali. Maka luaskanlah wadahnya dan tambahkanlah airnya. Agar asinnya tadi hilang,” tuturnya.

Beliau juga memberikan analogi sederhana, yakni dengan menyamakan seperti hati manusia yang sebenarnya luas sekali, kemudian bila diisi dengan penuh cinta maka rasa benci tersebut akan terasa sedikit.

“Ibarat hati itu sebenarnya luas sekali. Maka, rasa-rasa yang tidak enak, itu kemudian tidak akan terasa, jika kemudian lebih banyak kita isi dengan cinta dari pada benci,” pungkasnya.

Halalbihalal keluarga besar Unugiri, semakin terlihat meriah dengan kehadiran para tamu undangan, mulai Rois Syuriyah PCNU Bojonegoro K. H. Ahmad Maimun Syafi’i; Ketua PCNU dr. H. Cholid Ubaid, Sp.PD., beserta jajaran; Ketua BPP Unugiri Drs. H. Syaifuddin Idris, M.M., beserta jajaran; Rektor Unugiri K. M. Jauharul Ma’arif, M.Pd.I., Wakil Rektor III Dr. Nurul Huda, M.H.I., Wakil Rektor IV Dr. Hj. Ifa Khoiria Ningrum, SE., M.M.

Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Direktur, Direktorat, Kepala Bidang, Dekan dan Wakil Dekan, Kaprodi dan Sekprodi serta dosen beserta keluarga mulai dari Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syariah dan Adab, Fakultas Sians dan Teknologi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Pascasarjana, tenaga kependidikan dan karyawan. (*)

Teks: M. Ainun Najib dan Krisna Wahyu Nugraha (Tim Media Informasi Unugiri)
Editor: Usman Roin

Exit mobile version