Site icon UNUGIRI

Dosen UNUGIRI Terapkan Pemetaan Antropometri untuk Identifikasi Bakat Siswa SMA

unugiri.ac.id Bojonegoro – Tim dosen dan mahasiswa dari Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Pemetaan Antropometri dan Identifikasi Bakat untuk Pengembangan Potensi Pelajar” di SMA Model Terpadu Bojonegoro. Program ini bertujuan untuk membantu sekolah mengenali potensi dan bakat siswa secara ilmiah berbasis data (9-11 November 2025).

Pendekatan Ilmiah dalam Identifikasi Potensi

Ketua tim pelaksana, Dr. Hilmy Aliriad, M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini menggunakan pendekatan ilmiah melalui pengukuran antropometri (tinggi badan, berat badan, lingkar lengan) serta kuesioner Multiple Intelligences dan Differentiated Model of Giftedness and Talent (DMGT).

“Selama ini proses identifikasi bakat di sekolah masih bersifat subjektif. Dengan metode ilmiah ini, kita bisa membantu guru mengenali potensi siswa secara lebih akurat dan terarah,” ujar Hilmy.

Kegiatan yang melibatkan 120 siswa SMP dan SMA Model Terpadu Bojonegoro ini meliputi lima tahap: sosialisasi, pelatihan, penerapan sistem digital, pendampingan, dan evaluasi. Hasilnya, lebih dari 80% siswa berhasil terpetakan bakat dan potensinya, dan 50% di antaranya sudah diarahkan ke program pembinaan sesuai hasil pemetaan.

Data menunjukkan mayoritas siswa memiliki kecerdasan kinestetik (23%), diikuti musikal dan logis-matematis. Sementara itu, kondisi fisik siswa juga tergolong baik dengan rata-rata tinggi badan 158,3 cm dan berat badan 51,4 kg. Berdasarkan hasil analisis, siswa dikelompokkan dalam tiga klaster potensi pengembangan yang menjadi dasar penyusunan program pembinaan lanjutan di sekolah.

Selain menghasilkan modul pelatihan guru dan buku panduan pemetaan potensi siswa, program ini juga mengembangkan sistem digital berbasis spreadsheet/web untuk pengelolaan data antropometri dan bakat siswa.

“Guru sekarang bisa menggunakan data tersebut untuk menyusun pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kekuatan masing-masing siswa,” tambah Hilmy.

Apresiasi dari Pihak Sekolah

Kepala SMA Model Terpadu Bojonegoro, Anam Syaifuddin, M.Pd., menyambut baik program ini dan menyebutnya sebagai langkah inovatif dalam pengembangan potensi pelajar.

“Pendekatan berbasis data ini membantu kami dalam menempatkan siswa di bidang yang sesuai, baik akademik maupun non-akademik,” ujarnya.

Program yang didanai melalui Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) LPPM UNUGIRI ini diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah lain di wilayah Bojonegoro. Ke depan, tim UNUGIRI berencana mengembangkan sistem pemetaan berbasis AI serta memperluas penerapan ke sekolah-sekolah mitra lainnya.

Exit mobile version