unugiri.ac.id Bojonegoro – Dalam menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan percepatan teknologi, mobilitas informasi, serta interaksi lintas budaya, peran ilmu humaniora sering kali dipandang mengalami pergeseran bahkan terpinggirkan. Padahal, di tengah derasnya arus perubahan sosial dan perkembangan teknologi, nilai-nilai kemanusiaan, budaya, dan etika justru semakin dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan kehidupan manusia. Menyadari hal tersebut, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro gelar Seminar Internasional, yang berlangsung pada Jumat (19/9/2025) ini berlangsung di Auditorium KH Hasyim Asy’ari, lantai 3 Gedung Rektorat UNUGIRI dan diikuti ratusan mahasiswa serta dosen dari berbagai program studi.
Kolaborasi FKIP dan FT UNUGIRI
Kegiatan seminar internasional bertajuk “Humanities in the Global Era” merupakan kolaborasi antara Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Tarbiyah (FT) UNUGIRI Bojonegoro. Agenda ini menjadi salah satu agenda penting UNUGIRI dalam memperkuat jejaring akademik dan meningkatkan kapasitas mahasiswa menghadapi era globalisasi. Kolaborasi antara FKIP dan FT menjadi wujud nyata sinergi antar-fakultas dalam menghadirkan forum ilmiah bertaraf internasional di lingkungan kampus.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Tarbiyah, Dr. Ulfa, M.Pd.I., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menekankan pentingnya mahasiswa untuk memanfaatkan forum ini sebagai ruang belajar dan refleksi. “Saya ucapkan terima kasih kepada para pembicara yang sudah hadir. Untuk mahasiswa, mari dengarkan dengan baik apa yang disampaikan para narasumber. Seminar ini merupakan bentuk kolaborasi antara FKIP dan FT, semoga ke depan kerja sama ini dapat berkembang ke arah riset dan pengabdian masyarakat,” ujarnya.

Pemaparan Tiga Narasumber
Khairunesa Isa, Ph.D., Dosen Universitas Tun Hussein Onn Malaysia, memaparkan materi bertema “Humanities in the Global Area”. Ia menjelaskan bahwa dalam era global saat ini, nilai-nilai kemanusiaan menjadi jembatan untuk menghadapi beragam tantangan, baik dalam bidang sosial, politik, maupun budaya. Menurutnya, dunia yang semakin terhubung memerlukan generasi muda yang mampu memahami isu-isu kemanusiaan secara lintas batas negara.
Narasumber berikutnya, Dr. H. Yogi Prana Izza, Lc., M.A., Wakil Rektor Bidang Kelembagaan Alumni dan Sumber Daya UNUGIRI, membawakan materi “Kemanusiaan dari Sudut Pandang Perspektif Sufi”. Ia menyoroti bagaimana dimensi spiritualitas dapat memperkuat nilai kemanusiaan universal. Dalam penjelasannya, Dr. Yogi menekankan bahwa sufisme mengajarkan nilai cinta kasih, kesederhanaan, dan penghormatan terhadap sesama manusia, yang sangat relevan untuk membangun tatanan masyarakat global yang lebih beradab.
Sementara itu, Dekan FKIP, Dr. Hasan Saifuddin, M.Pd., sekaligus salah satu pemateri, menyampaikan materi bertema “The Role of Sports in Shaping Global Humanity and Intercultural Understanding”. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa olahraga tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik, tetapi juga memiliki peran penting dalam membangun nilai kemanusiaan, solidaritas, dan pemahaman lintas budaya. Menurutnya, olahraga bisa menjadi sarana mempertemukan berbagai bangsa, sekaligus media membangun karakter generasi muda yang menghargai perbedaan.
Suasana seminar berlangsung interaktif. Mahasiswa terlihat antusias menyimak pemaparan para narasumber. Sesi tanya jawab menjadi bagian yang paling menarik, karena mahasiswa berkesempatan menyampaikan pertanyaan dan pandangannya terkait isu-isu global yang dibahas. Beberapa peserta mengaku mendapatkan perspektif baru tentang bagaimana kemanusiaan bisa dikaitkan dengan bidang yang berbeda, mulai dari olahraga, agama, hingga hubungan antarbangsa.