unugiriac.id Bojonegoro – Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro melalui Direktorat Kerja Sama Riset dan Inovasi melakukan audiensi strategis dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur dalam rangka memperkuat kolaborasi dalam pencegahan dan pemberantasan narkotika, khususnya di lingkungan kampus. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Meeteng Rektorat Lt.2 kampus UNUGIRI tersebut dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas serta perwakilan dari BNNP Jatim (07/05).
Audiensi ini menjadi langkah awal yang konkret dalam implementasi program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di lingkungan perguruan tinggi, dengan tujuan membentuk Kampus Bersinar—kampus yang bersih dari narkoba.
Hadir dalam kesempatan tersebut Rektor UNUGIRI, KM. Jauharul Ma’arif, M.Pd.I., Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Riset dan Inovasi, Ahmad Anfasul Marom, S.H.I., M.A., Kepala LPM, Kepala LPPM, para dekan fakultas, direktur-direktur di lingkungan UNUGIRI, serta dari pihak BNNP Jatim diwakili oleh Hari Prianto, S.E., selaku Analis Penyuluhan dan Layanan Informasi BNNP Jatim, beserta rombongan.
Komitmen UNUGIRI untuk Mendukung Upaya Pencegahan Narkoba
Dalam sambutannya, Rektor UNUGIRI, KM. Jauharul Ma’arif, M.Pd.I., menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan kepercayaan dari BNNP Jawa Timur kepada UNUGIRI sebagai mitra strategis dalam upaya pencegahan narkotika.
“Kami merasa terhormat telah dipilih dan dikunjungi langsung oleh BNNP Jatim. Ini menjadi tanda bahwa UNUGIRI dipandang memiliki komitmen dan potensi besar untuk turut berperan dalam upaya bersama melawan narkoba,” ujar Rektor.
Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa kolaborasi ini sangat sejalan dengan misi UNUGIRI sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga penguatan karakter dan kepedulian sosial. Ia juga membuka peluang kerja sama lebih lanjut melalui lembaga pengabdian masyarakat kampus.
“Kami punya LPPM yang selama ini aktif membina desa-desa mitra. Kami siap menginisiasi agar desa binaan tersebut menjadi bagian dari program Desa Bersinar-bersih dari narkoba, sehingga sinergi ini tidak hanya berhenti di lingkungan kampus, tetapi berdampak langsung ke masyarakat,” imbuhnya.
Agenda audiensi meliputi beberapa poin penting, di antaranya penyampaian program P4GN di lingkungan kampus, penunjukan satu perwakilan UNUGIRI sebagai Calon Penggiat P4GN yang akan mengikuti bimbingan teknis pada 21–22 Mei 2025, serta pelibatan aktif kampus dalam diseminasi informasi, deteksi dini melalui tes urin, hingga penyebaran regulasi terkait narkotika kepada sivitas akademika dan masyarakat sekitar.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Riset, dan Inovasi UNUGIRI, Ahmad Anfasul Marom, S.H.I., M.A., dalam sambutannya menekankan bahwa upaya pencegahan narkotika harus dimulai dari internal kampus secara menyeluruh, termasuk penerapan deteksi dini melalui tes urin.
“Kami sangat mendukung program deteksi dini ini. Bahkan kalau memungkinkan, kami ingin memulainya dari jajaran pimpinan kampus terlebih dahulu sebagai bentuk keteladanan. Ini penting untuk menciptakan budaya kampus yang benar-benar bersih dari narkoba,” ujarnya.
Beliau juga menyampaikan gagasan pengembangan program tes urin secara lebih luas, termasuk saat proses penerimaan mahasiswa baru.
“Tes urin bisa dijadikan salah satu langkah awal saat mahasiswa baru bergabung, agar sejak awal mereka sudah memiliki komitmen terhadap lingkungan yang bebas narkoba,” imbuhnya.
Selain itu, BNNP Jatim juga menginformasikan bahwa tahun 2025 ini, fokus intervensi wilayah akan difokuskan di Desa Kauman, yang telah terdeteksi dalam status waspada terhadap penyalahgunaan narkotika seperti ganja, sabu, dan ekstasi. Desa ini ditetapkan sebagai pilot project Kelurahan Bersinar.
Pentingnya Sinergi Pentahelix dalam Pemberantasan Narkoba
Hari Prianto dari BNNP Jatim menjelaskan bahwa sinergi seperti yang dibangun bersama UNUGIRI adalah bagian dari pendekatan pentahelix, yaitu kolaborasi antara akademisi, pemerintah, sektor bisnis, komunitas, dan media. “Pemberantasan narkoba bukan hanya tugas BNN. Diperlukan keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat. Pengedar akan diproses hukum, sedangkan pengguna diarahkan untuk rehabilitasi,” ungkapnya.
Tak hanya sebatas kerja sama program, BNNP Jatim juga membuka peluang magang bagi mahasiswa UNUGIRI. Program ini diharapkan menjadi ruang edukatif dan pengalaman praktis dalam memahami strategi pencegahan narkoba di lapangan.
Sebagai penutup, seluruh pihak sepakat untuk merancang langkah-langkah konkret pasca-audiensi, termasuk penyusunan MoU dan perencanaan kegiatan diseminasi bersama. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa komitmen bersama dalam menghadapi bahaya ancaman narkotika. Lewat sinergi kampus dan BNNP Jatim, diharapkan semangat Kampus Bersinar bukan hanya slogan, tapi menjadi budaya sadar dan waspada terhadap bahaya narkoba di lingkungan akademik dan masyarakat luas.