Begini Nasihat Dekan untuk Peserta Yudisium Ke-VI Fakultas Ilmu Kesehatan UNUGIRI

unugiri.ac.id Bojonegoro – Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro gelar yudisium ke-VI untuk Sarjana Farmasi. Sebanyak 38 orang Sarjana Farmasi ikut dalam yudisium yang digelar pada Kamis (19/09/2024) di Ruang Smartclass Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri, Bojonegoro. Dalam acara yudisium Fakultas Ilmu Kesehatan, Dekan FIK, Nawafila Februyani, M.Si., memberikan pesan tegas kepada para lulusan mengenai pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang Pendidikan Profesi Apoteker.

“Jangan sekadar mencari lowongan kerja di bidang farmasi. Kalian harus meningkatkan mutu diri dengan melanjutkan pendidikan ini untuk menjadi apoteker yang profesional dan terampil,” tegasnya.

Dekan menjelaskan bahwa menjadi apoteker bukan hanya tentang mendapatkan pekerjaan, tetapi juga tentang menguasai pengetahuan dan keterampilan yang esensial dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

“Dengan gelar Sarjana Farmasi ini, kalian tidak hanya meraih kebanggaan, tetapi juga mengemban tanggung jawab yang besar. Persaingan di tengah masyarakat, terutama dalam dunia kerja, semakin ketat. Di era 5.0 ini, kalian tidak cukup hanya sebagai sarjana, kalian perlu terus mengembangkan diri, meningkatkan keterampilan, dan memperluas jaringan. Persiapkan diri untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat dan teruslah belajar agar dapat bersaing dan berkontribusi secara efektif dalam masyarakat,” ucapnya.

Dekan FIK, berharap agar para lulusan tidak melupakan UNUGIRI setelah mereka meninggalkan kampus.

“Mari kita bersama-sama berkontribusi untuk membesarkan kampus tercinta ini, sehingga Fakultas Kesehatan UNUGIRI dapat menjadi yang terkemuka di Bojonegoro,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Rektor IV, Dr. Hj. Ifa Khoiria Ningrum, S.S., M.M., pembelajaran di Perguruan Tinggi tidak sekedar berkaitan dengan nilai IPK, tetapi juga interaksi sosial, pengalaman, kenangan, serta keterampilan yang terus diasah.

“Kuliah bukan hanya sekadar tentang mencapai nilai dan IPK yang tinggi. Lebih dari itu, ini adalah tentang orang-orang yang kalian temui dan relasi yang kalian bangun. Setiap pengalaman yang kalian jalani memberikan pelajaran berharga dan membentuk karakter kalian. Memori yang kalian buat selama masa studi, baik itu melalui kegiatan akademis maupun non-akademis, menjadi bagian penting dari perjalanan ini. Selain itu, keterampilan yang kalian latih, baik secara teknis maupun interpersonal, akan sangat berpengaruh pada kesuksesan di dunia profesional. Semua aspek ini berkontribusi dalam menciptakan pribadi yang siap menghadapi tantangan di masa depan,” ujarnya.

Terakhir, beliau membagikan untaian kalimat bijak, “Kuliah memang tidak menjamin kita sukses, anakku. Namun, ia menjadikan kita pribadi yang lebih merdeka dan bahagia, karena sejatinya kuliah adalah tentang mindset.” Kalimat ini mengingatkan kita bahwa pendidikan adalah proses pembentukan pola pikir yang akan memengaruhi cara kita menghadapi kehidupan dan tantangan di masa depan.

Turut hadir juga, perwakilan BPP, H. Kun Sucahyono, S.KM., MMKes., dalam momen special tersebut beliau turut menyampaikan motivasi kepada para lulusan agar tidak berhenti belajar setelah menyelesaikan sarjana. Proses pendidikan tidak berakhir di sini. Justru ini adalah awal dari perjalanan yang lebih Panjang, teruslah mencari ilmu dan mengembangkan diri.

“Adik-adik, keberhasilan kalian hari ini bukan berarti perjalanan kalian berakhir. Sebaliknya, ini adalah awal dari perjalanan panjang yang harus kalian jalani. Ingatlah bahwa belajar tidak pernah berhenti. Seperti yang diungkapkan dalam hadis Nabi, ‘Carilah ilmu dari ayunan sampai liang lahat.’ Oleh karena itu, jangan pernah berhenti untuk terus belajar dan mengembangkan diri, baik di bidang akademis maupun dalam kehidupan sehari-hari,” pesanya.

Terakhir beliau berharap bahwa civitas akademika harus merasa bangga dengan UNUGIRI, yang tidak hanya memfokuskan pada pencapaian akademik, tetapi juga mengutamakan keseimbangan antara ilmu pengetahuan, karakter, akhlak karimah, dan jiwa enterpreneur.

“Adik-adik, kalian harus bangga dengan UNUGIRI, karena di sini kami tidak hanya fokus pada aspek akademik. Universitas ini juga memperhatikan keseimbangan antara akademik, karakter, akhlak karimah, dan jiwa enterpreneur. Kami berkomitmen untuk membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas, etika yang baik, dan kemampuan berwirausaha. Semua ini akan mempersiapkan kalian untuk menjadi pemimpin yang tangguh dan bermanfaat bagi Masyarakat,” harapnya.

Leave a Reply

Pilih Bahasa »