Begini Amanat Ketua Tanfidziyah PCNU Bojonegoro dalam Apel HSN UNUGIRI 2025

unugiri.ac.id Bojonegoro – Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro menyelenggarakan Apel Hari Santri Nasional (HSN) 2025 dengan khidmat di halaman kampus. Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bojonegoro, jajaran pimpinan universitas, dosen, mahasiswa, serta perwakilan dari seluruh Badan Otonom (Banom) NU.

Dihadiri Tokoh PCNU Bojonegoro

Turut hadir dalam apel tersebut Rois Syuriah PCNU Bojonegoro, KH. Maimun Syafi’i, serta Ketua Tanfidziyah PCNU Bojonegoro, dr. Cholid Ubed, Sp.PD, yang juga bertindak sebagai pembina upacara. Acara ini juga dihadiri oleh Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI), K.M. Jauharul Ma’arif, M.Pd.I., beserta jajaran pimpinan kampus, meliputi para wakil rektor, direktur direktorat, direktur pascasarjana, dekan, ketua dan sekretaris program studi, dosen, dan seluruh mahasiswa. Tidak ketinggalan, perwakilan dari seluruh Badan Otonom (Banom) PCNU Bojonegoro turut serta memeriahkan apel dengan semangat kebersamaan.

Dalam prosesi upacara, pembacaan Teks Pancasila dipimpin langsung oleh Rektor UNUGIRI, K.M. Jauharul Ma’arif, M.Pd.I., yang diikuti secara serentak oleh seluruh peserta apel. Sementara itu, Pembacaan Resolusi Jihad dibawakan oleh Ketua Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) UNUGIRI, Drs. H. Saifuddin Idris, M.M., sebagai bentuk penghormatan terhadap semangat perjuangan para ulama dan santri pada masa perlawanan terhadap penjajah.

Tantangan Zaman Harus Dijawab dengan Kekuatan dan Semangat Santri

Dalam amanatnya, dr. Cholid Ubed, Sp.PD menyampaikan pesan penting kepada para santri dan mahasiswa agar tidak terlena dalam kenyamanan zaman modern. Ia menekankan bahwa generasi hari ini berada pada fase menikmati hasil perjuangan para pendahulu. Oleh karena itu, setiap ujian dan tantangan di era digital semestinya menjadi pemantik semangat, bukan alasan untuk menyerah.

“Kita hidup di masa yang lebih mudah dibandingkan para pejuang dahulu. Maka jika hari ini ada tantangan, itu adalah isyarat agar kita memperkuat diri, tidak boleh cengeng. Semakin diuji, kita harus semakin kuat dan semangat. Tantangan dunia digital sangat nyata, santri dan mahasiswa harus siap dan kokoh secara aqidah serta intelektual,” pesannya.

Apel ini menjadi momentum refleksi sekaligus penguatan jati diri santri sebagai agen perubahan yang siap menghadapi era global dan digitalisasi, dengan tetap memegang teguh nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Acara ditutup dengan doa bersama dan penampilan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pencak Silat Pagar Nusa UNUGIRI turut mempersembahkan pertunjukan atraktif yang menampilkan jurus-jurus bela diri, bahwa santri tangguh secara spiritual dan intelektual, kuat secara fisik dan budaya.

Leave a Reply

Pilih Bahasa »