UNUGIRI Teken MoU Internasional dengan BBRC Tiongkok

unugiri.ac.id Bojonegoro — Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro turut menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama internasional dengan Belt and Road Chinese Center (BBRC) Tiongkok. Penandatanganan ini dilakukan bersama dua lembaga pendidikan tinggi Indonesia, yaitu Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jawa Tengah dan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Jawa Tengah.

Kegiatan tersebut berlangsung di Fakultas Kedokteran Universitas Wahid Hasyim, Semarang, pada Selasa (16/4) pukul 09.00 WIB, dan dihadiri perwakilan BBRC, pimpinan kampus, serta para tamu undangan. Tujuan kerja sama ini adalah memperluas kolaborasi dalam bidang pendidikan, serta pertukaran pelajar dan dosen di tingkat internasional.

BBRC merupakan lembaga yang aktif menjalin kemitraan pendidikan lintas negara, khususnya dalam kerangka inisiatif Belt and Road. Dalam kesempatan ini, BBRC menandatangani 23 MoU sekaligus dengan berbagai kampus dan organisasi pendidikan di Indonesia, termasuk dengan perguruan tinggi di bawah LPTNU dan APTISI Jawa Tengah.

Penekanan pada Implementasi Nyata
Direktur BBRC Global, Prof. Dr. Maruf Mollah, Ph.D., menyampaikan bahwa kerja sama ini tidak berhenti pada penandatanganan dokumen, melainkan harus diwujudkan melalui program-program konkret.

“Alhamdulillah, seperti yang Anda ketahui, hari ini kami menandatangani sekitar 23 MoU, dan akan ada kerja sama lainnya yang menyusul. Penandatanganan itu mudah, yang penting adalah implementasi nyata di lapangan,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa ruang kolaborasi yang akan dikembangkan mencakup berbagai bidang seperti teknik, kesehatan, bisnis, budaya Tiongkok, hingga pengajaran bahasa Mandarin.

“Mahasiswa Indonesia bisa belajar di Tiongkok. Kita buka peluang untuk pertukaran pelajar, program double degree, riset bersama, dan lain-lain,” tambahnya.

UNUGIRI Tegaskan Komitmen Internasionalisasi
Dalam acara tersebut, UNUGIRI Bojonegoro hadir secara langsung sebagai salah satu kampus di bawah naungan LPTNU Jawa Tengah yang menandatangani MoU dengan BBRC. Kampus ini menunjukkan keseriusannya dalam membangun jaringan kerja sama global di pendidikan tinggi.

Rektor UNUGIRI, M. Jauharul Ma’arif, M.Pd.I., menegaskan bahwa kerja sama ini menjadi bagian dari upaya kampus untuk memberikan akses pendidikan internasional yang lebih luas kepada mahasiswa, dosen, dan Universitas.

“Kerja sama ini bertujuan untuk memperluas pengalaman internasional civitas academica UNUGIRI, serta memperkuat kolaborasi antarperguruan tinggi. Ini penting agar kampus-kampus NU mampu bersaing di tingkat global tanpa meninggalkan akar nilai-nilai keislaman,” jelasnya.

Menurutnya, beberapa bentuk kerja sama yang akan dikembangkan antara lain: joint research, guest lecturer, visiting lecture, student exchange, dan double degree. Lisa juga menegaskan bahwa ini adalah bagian dari visi UNUGIRI untuk menjadi kampus berbasis keunggulan akademik dan kolaboratif secara internasional.

UNUGIRI Sajikan Profil dan Capaian Akademik
Sebelum prosesi penandatanganan, dilakukan sesi pengenalan institusi dari masing-masing kampus peserta. Dalam sesi ini, Rektor UNUGIRI menyampaikan presentasi profil universitas yang memuat visi-misi, program unggulan, serta capaian akademik dan kerja sama luar negeri yang telah dijalankan.

Direktur Direktorat Kerja Sama Riset dan Inovasi (KRI) UNUGIRI, Lisa Aminatul Mukaromah, S.H.I., M.S.I. menyampaikan bahwa momen ini penting untuk menunjukkan kesiapan UNUGIRI menjadi bagian dari ekosistem pendidikan global.

“UNUGIRI memperkenalkan rekam jejak akademik dan kolaborasi internasional yang telah dibangun. Ini sebagai wujud kesiapan kami menjalin kemitraan jangka panjang,” ujarnya.

Setelah penandatanganan MoU, seluruh peserta mengikuti sesi sharing dan diskusi terbuka mengenai implementasi kerja sama. Sesi ini dirancang untuk merumuskan langkah-langkah strategis dan teknis dalam merealisasikan isi MoU.

Diskusi berlangsung interaktif dan membahas berbagai opsi kerja sama seperti pertukaran pelajar, program double degree, hingga pengiriman dosen tamu dari dan ke luar negeri.

Menurut Lisa, sesi ini sangat krusial untuk membangun kesepahaman antara mitra dari Indonesia dan Tiongkok.

“Diskusi ini bukan sekadar formalitas, tapi menjadi pondasi awal penyusunan program-program yang bisa langsung dijalankan ke depanya,” katanya.

Melalui partisipasi aktif dalam forum kerja sama internasional ini, UNUGIRI menegaskan peran strategisnya sebagai kampus NU yang adaptif dan terbuka terhadap perkembangan global. Kolaborasi semacam ini diyakini akan memperkuat posisi kampus-kampus NU dalam peta pendidikan tinggi internasional. Keikutsertaan UNUGIRI dalam penandatanganan MoU dengan BBRC juga menjadi langkah nyata menuju internasionalisasi kampus, sekaligus membuka jalan bagi mahasiswa dan dosen untuk menjalin jejaring akademik lintas negara.

Leave a Reply

Pilih Bahasa »