Berbekal Pendidikan dan Pelatihan, 902 Mahasiswa UNUGIRI Siap KKN di Empat Kabupaten

unugiri.ac.id Bojonegoro – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) menggelar kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Penlat) untuk memberikan bekal Penlat ASWAJA kepada mahasiswa sebelum melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Menurut Dr. M. Ivan Ariful Fathoni, M.Si., Ketua Panitia Penlat yang juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) itu mengatakan, kegiatan Penlat dilaksanakan dalam tiga kali.

“Kegiatan ini (Penlat) pertama untuk membekali mahasiswa dalam metodologi pemberdayaan masyarakat, Penlat Kedua membekali teknis pelaksanaan KKN,” ucapnya.

Adapun Penlat ketiga hari ini, Jumat (08/11/2024) bertempat di ruang auditorium KH Hasyim Asy’ari Lt.3 Gedung Rektorat Unugiri untuk membekali mahasiswa terkait dengan Pemberdayaan Masyarakat ala Ahlussunah Wal-Jamaah.

Pada pelaksanaan KKN kali ini, sebanyak 902 mahasiswa Unugiri siap diterjunkan di empat kabupaten, yaitu Blora, Lamongan, Bojonegoro, dan Tuban. Mahasiswa akan melaksanakan program-program pemberdayaan masyarakat di 58 desa yang tersebar di wilayah tersebut. Kegiatan KKN ini dirancang untuk memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat, melalui berbagai inisiatif yang berfokus pada pengembangan ekonomi, pendidikan, sosial, serta pemecahan masalah lokal. Di samping itu, program KKN juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan membangun keterampilan dalam berinteraksi dengan masyarakat.

Selanjutnya, Rektor Unugiri, KM. Jauharul Ma’arif, M.Pd.I., berpesan agar mahasiswa yang akan melaksanakan KKN senantiasa menjaga niat yang tulus dan ikhlas.

“Ingatlah bahwa KKN bukan hanya kegiatan akademik, tetapi juga merupakan ibadah. Niatkan segala kegiatan positif yang dilakukan untuk mendapatkan ridha Allah, karena setiap langkah yang kita ambil untuk masyarakat merupakan amal jariyah yang akan bermanfaat bagi kita di dunia dan akhirat,” tuturnya.

Materi dalam Pendidikan dan Pelatihan tersebut meliputi berbagai topik, antara lain Pertama, metodologi pemberdayaan masyarakat, Kedua, mahasiswa dibekali dengan pengetahuan teknis terkait pelaksanaan KKN, termasuk strategi dan prosedur yang harus dilakukan di lapangan. Selain itu, materi ketiga berfokus pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja), yang disampaikan oleh Ust. Ahmad Rifqi Azmi, M.Ag. Narasumber ini memberikan wawasan penting mengenai bagaimana mahasiswa dapat mengintegrasikan ajaran Aswaja dalam praktik KKN, guna menjaga akhlak dan keharmonisan dalam berinteraksi dengan masyarakat.

Dalam pemaparannya, Ustadz Rifqi menekankan pentingnya mahasiswa untuk senantiasa menerapkan nilai-nilai Aswaja, seperti toleransi, moderasi, dan ukhuwah islamiyah, selama pelaksanaan KKN.

“Nilai-nilai Aswaja yang mengajarkan kita untuk selalu menjaga keharmonisan dalam berinteraksi dengan masyarakat, serta menjauhi sikap ekstrem dan intoleransi, sangat penting diterapkan dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil selama KKN,” ungkap Ustadz Rifqi.

Kegiatan ini berlangsung lancar dan diakhiri dengan sesi tanya jawab serta diskusi interaktif, yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk bertanya langsung kepada narasumber tentang hal-hal yang perlu diperhatikan saat KKN. Dengan adanya kegiatan ini, Unugiri berharap mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari di kampus dan memberikan solusi nyata bagi permasalahan yang ada di masyarakat.

Leave a Reply

Pilih Bahasa »