unugiri.ac.id Bojonegoro – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) menggelar acara yudisium pada hari Rabu 18/09/2024. Acara ini berlangsung di Auditorium KH. Hasyim Asy’ari dan dihadiri oleh Ketua BPP, Rektor beserta para Wakil Rektor, Dekan, dosen, serta peserta yudisium. Dalam sambutannya, Dekan FKIP, Astrid Chandra Sari, M.Pd., menekankan bahwa yudisium ini menandakan bahwa perjalanan akademis mahasiswa telah selesai, tetapi bukan berarti mereka berhenti untuk belajar.
“Setiap dari kalian telah berjuang dan berkomitmen untuk mencapai tahap ini. Namun, ingatlah bahwa belajar adalah proses yang tidak pernah berakhir. Apa yang kalian dapatkan di bangku kuliah adalah bekal penting untuk menjadi pendidik profesional yang siap menghadapi tantangan di dunia pendidikan,” ucapnya.
Dalam sambutannya, Dekan juga menjelaskan pentingnya kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi di era yang terus berubah.
“Sebagai pendidik, kalian akan berhadapan dengan berbagai dinamika dalam masyarakat dan dunia pendidikan. Oleh karena itu, kemampuan untuk terus mengembangkan diri dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi menjadi sangat penting,” tambahnya.
Berikutnya sambutan Wakil Rektor II UNUGIRI, Dr. H. Yogi Prana Izza, Lc.,M.A., dalam sambutannya menggarisbawahi bahwa lulusan sarjana pendidikan memiliki ciri khas sebagai ahli dalam bidang pendidikan. Beliau menyampaikan keyakinan bahwa setiap lulusan diharapkan dapat mengemban tugas mulia sebagai pendidik dengan penuh dedikasi. Hal ini mengingatkan semua lulusan tentang pentingnya tanggung jawab mereka dalam mendidik generasi penerus, serta komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi siswa.
Lebih lanjut beliau menyebutkan ciri berikutnya yang dimiliki oleh lulusan sarjana pendidikan adalah akhlak dan moralitas yang tinggi. Hal ini sangat penting karena seorang pendidik tidak hanya bertanggung jawab dalam mentransfer ilmu, tetapi juga dalam membentuk karakter dan nilai-nilai siswa. Akhlak yang baik akan menjadi teladan bagi siswa, menciptakan lingkungan belajar yang positif, dan mendukung pengembangan pribadi yang utuh. Dengan memiliki moralitas yang tinggi, para pendidik dapat memberikan contoh yang baik, serta membimbing siswa untuk memahami pentingnya integritas dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Ini menjadi fondasi bagi terbentuknya generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki budi pekerti yang luhur.
“Terakhir ciri yang dimiliki oleh lulusan sarjana pendidikan adalah spiritualitas yang tinggi. Hal ini mencakup pemahaman dan penghargaan terhadap nilai-nilai spiritual yang dapat membentuk karakter dan mentalitas pendidik,” pungkasnya.
Sedangkan Ketua BPP, Drs. K.H. Saifuddin Idris, S.E., M.M., menyatakan bahwa mahasiswa/ lulusan UNUGIRI berbeda dengan lulusan dari perguruan tinggi lain, karena di UNUGIRI, pembelajaran berlandaskan pada nilai-nilai keagamaan dan pengembangan karakter Aswaja, yang tidak hanya menitikberatkan pada aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter dan spiritualitas yang sejalan dengan prinsip Ahlussunnah wal Jamaah
“Kalian tentu berbeda dengan lulusan di Prguruan Tinggi lain, karena di UNUGIRI diberikan pembelajaran yang mengedepankan nilai-nilai keagamaan dan karakter Aswaja. Proses pendidikan di sini tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter dan spiritualitas yang sesuai dengan prinsip Ahlussunnah wal Jamaah. Dengan pendekatan ini, lulusan diharapkan dapat memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi teladan di Masyarakat,” pungkasnya.