Serat Giri – Pemerintah Republik Indonesia mewacanakan pembelajaran Luring (luar jaringan) akan dimulai pada Juli 2021, dengan target seluruh pendidik mendapatkan vaksin.
Menyambut rencana itu, Civitas Akademik Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro, mulai dari pimpinan, dosen hingga Tenaga Kependidikan (Tendik) menjalani vaksinasi di Gedung Olahraga (GOR) Sekolah Menengah Terpadu (SMT) Bojonegoro, Jum’at (5/3/2021).
Wakil Rektor II Unugiri, Dr. H. Yogi Prana Izza, Lc,. MA menjelaskan, vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran Covid-19 di lingkungan kampus. Mengingat UNUGIRI memiliki mahasiswa, dosen dan Tendik yang jumlahnya cukup banyak.
“Penyelenggaraan vaksinasi untuk dosen dan tendik merupakan bagian dari komitmen UNUGIRI dalam mensukseskan upaya pemerintah dalam menekan laju penyebaran Covid-19. Dalam vaksinansi tahap pertama ini, ada sebanyak 180 civitas akademik UNU Sunan Giri Bojonegoro yang mendapatkan vaksinasi,” ujarnya.
Warek yang juga sebagai Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Cabang Bojonegoro ini, juga berterimakasih kepada Pemkab Bojonegoro yang telah memberikan kuota untuk civitas akademik UNUGIRI. Selain itu, juga memberikan apresiasi kepada seluruh dosen serta tenaga pendidik yang mengikuti kegiatan. Dan diharapkan UNUGIRI dapat menjadi contoh dalam pemberian vaksinasi massal untuk masyarakat.
Sebagai warga negara Indonesia yang juga merupakan pelaksana pendidikan, lanjut Yogi Prana Izza, sudah selayaknya mendukung program pemerintah, dalam upaya menanggulangi pandemi Covid-19 yang telah banyak memakan korban jiwa.
“Karenanya jangan takut untuk divaksin, insya Allah semua aman dan akan baik-baik saja. Akan tetapi setelah divaksin tetap harus menerapkan protokol kesehatan 3M+1T (memakai masker, menjaga jarak aman, mencuci tangan pada air mengalir, dan tidak berkerumun),” imbuhnya.
Ia berharap, semua dosen dan tenaga kependidikan UNUGIRI sudah divaksin, sehingga akan terbentuk kekebalan imunitas. Dengan begitu proses perkuliahan tatap muka dapat segera diberlakukan secara bertahap. Walaupun demikian juga melihat perkembangan dan menunggu intruksi dari pemerintah pusat.
“Semoga vaksinasi dapat meminimalisir penyebaran covid 19 dan dapat memperluas aktivitas yang semula terbatas, sehingga akan tercipta kembali harmonisasi kehidupan,” harap Wakil Rektor II ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, Ani Pudji Ningrum menambahkan, pada tahap kedua vaksinasi di Bojonegoro ada sebanyak 5.300 masyarakat yang merupakan petugas publik mendapatkan vaksin. Dan ditargetkan selesai hingga bulan Mei mendatang.
Pemkab Bojonegoro juga telah menyelesaikan vaksinasi tahap pertama yang menyasar sebanyak 4.380 tenaga kesehatan dengan masing-masing orang divaksin sebanyak dua kali.
“Vaksinasi ini telah tertuang dalam juknis (Petunjuk Teknis) Kemenkes (Kementerian Kesehatan). 70 persen masyarakat Bojonegoro nantinya akan melaksanakan vaksinasi secara bergantian. Tahap pertama juga telah kami selesaikan 100 persen, saat ini giliran tahap kedua dan rencana selesai sekitar Mei,” pungkasnya.[AM/LIPK]