Klasterisasi Perguruan Tinggi, UNUGIRI Bojonegoro Masuk Klaster Madya 2026

unugiri.ac.id Bojonegoro – Klasterisasi perguruan tinggi adalah sistem penilaian yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Riset Dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Proses ini mengelompokkan perguruan tinggi ke dalam beberapa klaster Berdasarkan kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

UNUGIRI Raih Klaster Madya

Dalam pengumuman resmi dari Kemdiktisaintek pada 4 November 2025, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro berhasil masuk dalam Klaster Madya. Penetapan ini didasarkan pada Keputusan Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 0968/C3/DT.05.00/2025 tentang Penetapan Klasterisasi Perguruan Tinggi Berdasarkan Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Capaian tersebut menjadi bukti peningkatan mutu riset dan pengabdian di lingkungan UNUGIRI, sekaligus menandai komitmen kampus dalam membangun budaya akademik yang produktif dan berdampak luas. Hasil klasterisasi ini didasarkan pada data kinerja perguruan tinggi berbasis SINTA (Science and Technology Index) selama periode 2022–2024, yang mencakup publikasi ilmiah, afiliasi penulis, penelitian, pengabdian masyarakat, kekayaan intelektual, dan buku terbitan dosen.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNUGIRI, Dr. M. Ivan Ariful Fathoni, M.Si., menyampaikan bahwa capaian ini merupakan buah dari konsistensi dan kolaborasi civitas academica dalam mengembangkan penelitian yang relevan dan bermanfaat.

“Capaian Klaster Madya ini tidak hanya menjadi pengakuan terhadap kinerja riset UNUGIRI, tetapi juga menegaskan bahwa budaya akademik kita semakin matang. Kami terus mendorong dosen untuk menghasilkan penelitian yang relevan, inovatif, dan terpublikasi secara nasional maupun internasional,” ungkapnya.

Peningkatan Kualitas Akademik

Lebih lanjut, Dr. Ivan menegaskan bahwa keberhasilan ini akan menjadi momentum bagi UNUGIRI untuk memperkuat sinergi antara penelitian, pengabdian, dan kolaborasi.

“Ke depan, LPPM akan memperkuat sistem pendampingan riset, memperluas kerja sama dengan perguruan tinggi lain, serta memastikan setiap hasil penelitian dapat memberi nilai tambah bagi masyarakat dan pembangunan daerah,” tambahnya.

Ia juga menilai bahwa sistem klasterisasi berbasis data SINTA mencerminkan evaluasi objektif terhadap kinerja lembaga dalam tiga aspek utama: publikasi ilmiah, pengabdian masyarakat, dan kekayaan intelektual.

“Kami berkomitmen menjaga tren positif ini. Klaster Madya bukan titik akhir, tetapi pijakan untuk naik ke level yang lebih tinggi melalui riset berorientasi solusi dan pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.

Capaian ini diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh civitas akademika UNUGIRI untuk terus meningkatkan produktivitas riset dan pengabdian, sekaligus memperkuat posisi kampus dalam peta pendidikan tinggi nasional.

Leave a Reply

Pilih Bahasa »